Tuesday, June 17, 2014

Hal-Hal yang terjadi Jika Bumi Berhenti Berputar

Bumi berotasi dengan kecepatan 1600 km/jam. Sejarah menunjukkan, rotasi bumi melambat 2 detik tiap 100 ribu tahun. Eksperimen ini mempercepat perlambatan itu untuk melihat efeknya pada kehidupan di bumi sebesar 1 km/jam per hari. Perlambatan hingga berhenti total dirancang memakan waktu 5 tahun. Berikut adalah hal-hal yang akan terjadi jika bumi berhenti berputar:


1. Kekacauan Navigasi Pesawat

Satelit ikut berputar di atas bumi menyesuaikan dengan waktu di darat. Perlambatan rotasi bumi menyebabkan satelit keliru memposisikan pesawat, dan pesawat akan mendarat di tempat yang tidak seharusnya.

Dengan kata lain, akan terjadi banyak kecelakaan pesawat terbang. Penerbangan hanya digunakan untuk yang penting-penting saja. Penumpang dipaksa mencari alternatif transportasi. Akibatnya, kereta api, kapal laut, dan bus penuh sesak.


2. Pertambahan durasi hari

Perlambatan rotasi bumi menyebabkan perpanjangan hari. 1 hari bukan 24 jam lagi, tapi akan bertambah menjadi 28 jam setelah 5 bulan. Jam sudah tidak bisa diandalkan lagi.


3. Bumi Menjadi Tidak Bulat Sempurna

Rotasi bumi membuat bumi tidak bulat sempurna tapi agak lebar di khatulistiwa karena putarannya. Yang melebar adalah laut yang terkumpul di khatulistiwa.


4. Banjir dan Kekeringan

Kalau rotasi melambat, laut akan mengalir ke kedua kutub yang menyebabkan banjir di Eropa dan surut di khatulistiwa termasuk Indonesia.


5. Naiknya Tekanan Udara

Bukan cuma laut, udara bakal mengalir ke khatulistiwa dan menyebabkan naiknya tekanan udara. Paru-paru kita di Indonesia bisa pecah menghirup udara seperti itu. Sebaliknya, di belahan bumi utara dan selatan sudah seperti tinggal di gunung, udaranya tipis. Anak-anak dan orang tua akan merasa tersiksa.


6. Terganggunya Kehidupan Flora & Fauna

Hewan yang bermigrasi akan kebingungan dengan hari yang terus bertambah panjang dan akhirnya mati kepanasan atau kedinginan. Tanaman juga tersiksa dengan terik matahari yang lebih panjang dari pada biasanya dan juga oleh dinginnya malam yang panjang.


7. Aktivitas Geologi Bertambah Ekstrim

Gempa bumi dan gunung meletus di lokasi yang biasanya aman. Penyebabnya adalah gesekan yang timbul oleh lapisan-lapisan bumi yang perlambatannya berbeda-beda.


8. Melemahnya Medan Magnet Bumi

Putaran inti bumi menghasilkan medan magnet yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Tapi kalau sudah melambat, medan magnet ini akan melemah dan radiasi matahari bebas masuk dan membuat kanker kulit pada manusia.


9. 1 Hari = 13 Hari Normal

Setelah melewati masa 4 tahun, 1 hari menjadi sama dengan 13 hari normal. Semua manusia mengalami jet lag permanen, tidak bisa tidur karena masih terang. Eropa, Amerika selatan, dan Afrika bagian selatan akhirnya tenggelam total.


10. Munculnya Benua Baru

Di khatulistiwa, muncul benua baru dari surutnya laut. Sumatera, Jawa, dan Kalimantan terhubung oleh dangkalan Sunda, sedangkan Papua dan Australia terhubung oleh dangkalan Sahul. Orang-orang berbondong-bondong pindah ke tanah baru yang tidak banjir dan masih bisa bernafas lega. Kapal laut kandas ke dasar laut yang kering.


11. Cuaca Menjadi Sangat Ekstrim.

Karena sinar matahari berlangsung lama, maka badai bisa berlangsung berminggu-minggu lamanya.


12. Satu Hari Sama Dengan Setahun

Akhirnya setelah 5 tahun, bumi berhenti total tapi masih berevolusi (mengelilingi matahari). 1 hari = tahun, terdiri dari 6 bulan siang yang bisa mencapai 50 derajat celsius dan 6 bulan malam yang suhunya sampai -50 derajat celsius (lebih dingin daripada kutub sekarang).


13. Hancurnya Populasi Manusia

Jumlah manusia yang tewas mencapai 6 miliar orang (hampir semuanya). Mungkin ada sedikit orang yang pindah ke daerah yang tidak kebanjiran dan tekanan udaranya nyaman. Kutub bakalan malam sepanjang tahun. Banyak juga tanaman dan hewan yang punah.


Syukurnya, hingga saat ini bumi masih sedikit bersahabat kepada kita walaupun kita telah membuat kerusakan di sekelilingnya. Tapi simulasi ini memberitahukan bahwa rotasi bumi bukan hanya untuk siang dan malam saja, tapi ternyata sangat banyak kontribusinya untuk berlangsungnya kehidupan di planet ini.


Sumber :
kebun-berita

No comments:

Post a Comment